Mutu pengujian dalam suatu analisis dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satu faktor yang paling penting adalah kecepatan yang berkaitan dengan waktu. Di dalam pengerjaan di laboratorium dibutuhkan manajemen waktu yang efektif mengingat jumlah sampel yang semakin banyak. Hasil analisis dari laboratorium digunakan sebagai indikator penentu diterima tidaknya suatu bahan baku maupun bahan jadi sehingga dibutuhkan waktu yang cepat agar bahanbahan tersebut dapat segera dilakukan proses selanjutnya.

Analisis yang sering dilakukan di laboratorium di antaranya adalah analisis protein, lemak, serat, dan karbohidrat atau dikenal juga dengan analisis proksimat. Analisis proksimat dapat dilakukan dengan metode konvensional maupun modern. Seperti analisis protein, analisis ini dapat menggunakan peralatan gelas dengan metode Kjedahl dan Dumas yang biasa digunakan di laboratorium ataupun menggunakan peralatan yang lebih modern.

“Selain faktor kecepatan, faktor lain yang juga tidak kalah penting dalam kerja laboratorium adalah kalibrasi dan validasi untuk kebutuhan sertifikasi laboratorium. Untuk menjawab kepentingan tersebut, kami juga memiliki layanan purna jual agar hasil yang diperoleh dari instrumen kami selalu dapat dipercaya dan memiliki ketertelusuran yang tinggi,” tutur General Manager PT. Gerhardt Indonesia, Kharisma Hamzah dalam Seminar High Efficiency in Your Laboratory yang diselenggarakan di Pekanbaru, Riau pada 2 Maret 2018.  

Gerhardt mengeluarkan rangkaian produk pengujian proksimat yang dapat membantu pengerjaan di laboratorium menjadi lebih mudah, efisien, akurat dan presisi. Seperti Vapodest, Dumatherm, Soxtherm dan Fibretherm yang merupakan hasil kombinasi metode ilmiah klasik dan otomatisasi. Vapodest merupakan alat yang dapat digunakan untuk pengujian nitrogen dengan prinsip metode Kjeldahl, pada metode ini digunakan enam tahapan proses seperti proses penimbangan, pelarutan, destruksi, destilasi, titrasi dan proses pembersihan alat.

Vapodest terdiri dari beberapa tipe seperti Vapodest 200, 300, 400 yang belum dilengkapi dengan sistem titrasi. Kemudian, Vapodest 450 dan Vapodest 50S with Carrosel yang sudah dilengkapi dengan sistem titrasi serta auto sampler. Selain itu untuk meningkatkan keamanan pada saat destruksi maka dirancang Turbosog yang dilengkapi dengan tiga sistem filtrasi uap asam. Tidak hanya untuk pengujian kandungan protein, Vapodest juga dapat digunakan untuk beberapa pengujian lain seperti pengujian alkohol, asam sorbet, formaldehid, sianida, dan juga senyawa asam yang volatil.

Untuk meningkatkan efisiensi pengujian analisa protein, Gerhardt juga telah berhasil merancang instrument Dumatherm dengan metode Dumas. Dengan metode ini, analisa protein dapat dilakukan lebih cepat dan akurat dengan tiga tahapan yakni proses penimbangan, penganalisisan dan interpretasi data. “Dumatherm adalah alat pengujian protein dengan metode Dumas yang dikembangkan, dikombinasikan secara otomatis dan modern sehingga analisa protein dapat dilakukan lebih efisien dan tanpa menggunakan bahan kimia berbahaya sehingga lebih aman dan akurat,” jelas Product Specialist PT Gerhardt Indonesia, Afif Fathin Akram.